Nostalgia Sempurna Kerispatih dan Sammy Simorangkir

Liputan6.com, Jakarta Ada pepatah lama yang bilang, kemarau semusim bisa terhapus oleh hujan satu hari. Ini pula yang terjadi antara Sammy Simorangkir dan Kerispatih. Lewat konser bertajuk `Historical Moment Kerispatih with Sammy Simorangkir` di Colosseoum Club, Jakarta Barat, Kamis (24/4/2014) malam, mereka membayar tuntas empat tahun ‘dahaga’ para penggemar.

Konser ini merupakan penampilan pertama kali Sammy dan Kerispatih di atas panggung yang sama, setelah empat tahun lalu mereka ‘bercerai’ karena Sammy terjerat kasus narkoba. Terasa makin istimewa tatkala Sammy bisa bercanda lagi dengan Badai Cs di atas panggung.

Konser dibuka tepat pukul 23.15 WIB lewat sebuah video yang memutar perjalanan berdirinya Kerispatih pada 2003 hingga 2014. Percikan kenangan-kenangan itu dimunculkan lewat layar LED selebar 20 meter di atas panggung selama kurang lebih lima menit. Video yang juga menyelipkan Sammy saat masih jadi vokalis Kerispatih tersebut membangkitkan sisi emosial ribuan pengunjung yang hadir.

Lantas, lagu pertama pun dimainkan. Badai, Anton, Arief, Andika dan sang vokalis Fandy menggebrak penonton dengan hits Kejujuran Hati. Sekedar mengingatkan, dulunya lagu ini merupakan titik pijak Kerispatih (dan tentunya Sammy) saat meluncurkan album debut di tahun 2005. Berkat lagu itu pula, basis penggemar yang disebut sebagai `Mahapatih` terbentuk.

Sadar bahwa Kerispatih memiliki banyak fans wanita, di konser itu Badai Cs mengenakan jas serta dasi merah muda. Tanpa jeda, `Kejujuran Hati` segera disusul dua tembang hits lainnya; Bila Rasaku Ini Rasamu dan Tak Lekang Oleh Waktu. Usai lagu ketiga, Fandy baru menyempatkan diri menyapa penonton.

“Ini momen yang bersejarah karena dua hari lalu Kerispatih tepat 11 tahun. Kami banyak alami suka duka termasuk berpisah dengan sahabat kami tercinta, Sammy Simorangkir,” kata Fandy.

Setelah kalimat pembuka itu, Fandy dan Kerispatih memainkan dua lagu lagi, Kesalahan Yang Sama dan Untuk Pertama Kali. Lantas, mana Sammy nya?

Pemilik nama lengkap Hendra Samuel Simorangkir itu naik panggung tepat pukul 00.00 WIB. Sammy menggantikan Fandy di depan microphone dan langsung melantunkan tembang Tapi Bukan Aku. “Ini berkat kalian penonton. Jika keinginan kalian satu panggung, dan malam ini kita bersama,” kata Sammy disambut tepuk tangan.

“Terimakasih buat Colosseum yang sudah kabulkan permintaan penonton. Malam ini saya disandingkan dengan keluarga lama saya. Ini saya kenalkan para personel Kerispatih, meskipun sudah pada kenal tapi ini kebiasaan saya dulu,” timpal Sammy.

Bersama Kerispatih, Sammy membawakan lagu-lagu yang pernah membangkitkan nostalgia bagi yang mendengarnya. “Saya yakin yang dengarkan lagu ini mungkin dulu masih pacaran sekarang sudah nikah, atau bahkan sudah putus ya,” ujar Sammy saat membawakan Tapi Bukan Aku.

Penonton hanyut saat Sammy malam itu kembali jadi vokalis Kerispatih. Banyak yang menganggap, lagu Badai ya jodohnya Sammy. Semua lagu yang dulu pernah nge-hits dibawakan sempurna oleh Sammy, seperti Aku Harus Jujur, Demi Cinta, Mengenangmu, dan Lagu Rindu.

Namun, salah bila menganggap konser ini hanya memainkan lagu Kerispatih saja. Ada satu segmen dimana Sammy dengan bandnya membawakan lagu-lagu yang diciptakan setelah ia hengkang dari Kerispatih. Contohnya tembang Aku Kembali dan Kesedihanku.

“Lewat lagu ini saya ingin memberitahu kalau hidup nggak berhenti saat kita jatuh, saat dikecewakan orang lain. Karena pasti ada lingkungan yang lebih baik. Jadi bangkitlah dan jangan pernah menyerah dengan keadaan,” ucap Sammy.

Kembali meminjam pepatah lama yang menyebut “tak ada pesta yang tak usai”, nostalgia Sammy dan Kerispatih pun harus berakhir setelah 2,5 jam kebersamaan mereka di atas panggung. Di lagu ke-20 yakni Sepanjang Usia Sammy berduet dengan Fandy, menyanyikan tembang itu se-enerjik mungkin sampai lampu panggung meredup dan meninggalkan tanda tanya, apakah Sammy akan kembali ke Kerispatih?.
(mer) ;

– See more at: http://showbiz.liputan6.com/read/2041714/nostalgia-sempurna-kerispatih-dan-sammy-simorangkir